Ichtisar Kemerdekaan Indonesia

9 Maart 1942. PEMERINTAH belanda menjerah pada militer Djepang di

Bandung dengan hampir sama sekali tiada mengadakan perlawanan, maka tinggallah bangsa kita jang tiada bersendjata mendjadi umpan militerisme Djepang jang keras dan kedjam itu. Tiga setengah tahun lamanja Rajat kita menderita paksaan dan kekedjaman Djepang': seperti belum pernah dialaminja pendjadjahan Belanda berpuluh tahun jang terkemudian.” -

Seluruh Ra'jat kita diperbuat seolah-olah barang jang murah jang diboroskan didalam peperangan. Dari Rajat djelata jang diperbudak dengan kerdja paksa dan hasil buminja dirampas, sampai ke kaum terpeladjar jang dipaksa berdjusta dan menipu Ra'jat merasai genggaman militerismenja.

Kesengsaraan Rajat kita lahir dan bathin didalam tiga setengah fabun ini boleh dikatakan ta terbatas. Seluruh Ra jat kita (inala berbaris dan tahu menerima perintah setjara militer. Kepintaran militer inilah jang ditinggalkan oleh pendjadjah Djepang sebagai djedjak didalam djiwa Rajat dan terutama didalam djiwa pemuda kita.

Tanggungan pendjadjah Belanda dalam hal: ini, adalah bahwa bangsa kita jang berdjumlah 70 miliun djiwa setelah berabad ..dididik” oleh Belanda pada tanggal” 9 Maart 1942 aan kepada militerisme Djepang didalam segala- galanja tiada berdaja untuk menghadapi kekuasaan dan kekerasan serta tipu muslihat propaganda Djepang oleh karena Ra jat kita belum pernah dipertjajai bersendjata serta tidak pula dipertjajai perlengkapan inteleknja jang tjukup, untuk dapat menghadapi sendiri perputaran sedjarah jang tjukup, untuk dapat menghadapi sendiri perputaran sedjarah seperti terdjadi pada tanggal 9 Maart 1942 itu.

Tetapi didalam kesulitan jang sebesar-besarnja ita Rajat kita beladjar membanding pendjadjahan Belanda dengan sebenarnja, segala kekurangannja tak pernah terasa setadjam dan sedjelas, ketika Rajat kita ditinggalkannja dengan tjara jang diperlihatkannja itu. Njata benar kelemahan dan kekosongan perumahan pendjadjahan Belanda. Maka pada saat itu timbullah pada Rajat kita kesedaran baru, perasaan kebangsaan jang lebih tadjam dari pada waktu jang lalu. Perasain itu dipertadjam

2 3