Kitab pĕmbatjaän : bagi anak-anak sĕkola jang dipindahkan kapada bĕhasa mĕlajoe

25

sebab Allah melihat boekan akan jang lahir, melainkan akan jang batin. Toehan Allah sering melihat, kaloe orangorang perkatainnja tiada bersamain dengan hatinja.

Tatkala Kain dan Habel mempersembahkan, maka terlihat Tochan Allah, siapa jang mempersembahkan dengan hatinja. Sebab itoe persembahan Habel diambil Toehan, bagitoe djoega permintaan doinja jang demikian: ,Ja Allah! akoe memoedji namamoe jang maha soetji, sebab diberikan kapadakoe samoea jang baik: welakin akoe memboewat dosa, hingga akoe haroes dimatii sap€rti ini domba. Ja Allah! ampoenilah kiranja sigala dosakoe, oleh karna kamoerahanmoe jang besar. Amin!”

Adapon Kain, apabila njata, bahoewa perstmbahannja tiada diambil Allah, maka ija moeroeng dan meradjoek, sambil berkata dalam hatinja: Allah tiada adil! Persembahankoe mahal: sebab diperoleh dengan tjape bekerdja, sampe l&soe-letih toeboehkoe. Boekan saperti persembahan Habel: ija-itoe mengambil sahdja domba dari kawannja. Soedah njata bahoewa Allah membedakan orang dan melihat moekanja, s€haja tiada maoe mempersembahkan lagi.” Samendjak pikiran bagitoe, maka Kain bentji akan Habel, soedaranja.

Pada sakali peristewa Habel memberi ingat akan Kain, bahoewa hendak benar kalakoeannja, dan hendak tobat, sebab salah pikirannja tentang akan Allah: salah sakali menerka akan Jang Maha Besar, bahoewa Ija membedakan orang. Apabila Kain mendengar p€rkataiin jang demikian, tiada terkira-kira marahnja laloe diambilnja batoe, laloe ditamparnja akan soedaranja, hingga matilah jja.