Kitab pĕmbatjaän : bagi anak-anak sĕkola jang dipindahkan kapada bĕhasa mĕlajoe

34

. Sebab itoe Androkles amat b$rsoesah hati, doedoek tertjenoeng di bawah .pohon kajoe, masgroel dan bertjinta. Waktoe ija mEngoeng, terkEdjostlah ija, sibab melihat ada lasjkar-lasjkar radja hampir akan dija. Maka bangoenlah Androkles maoe lari satj&p&t-tj&epEtnja, tatapi dengan sigtrahnja Androkles diseregap oleh lasjkar-lasjkar itoe, ditangkapnja, diikatnja, dirantenja, laloe dibawanja pergi, dipandjarakan. Kasehan sakali si Androkles! Belom lama ija dalam pandjara, maka dihadapkan kapada radja, laloe dihoekoemkan hendak me€ngadoe dengan singa jang bahroe ditangkap.

Apabila soedah sampe harinja, maka beriboe-riboe orang ada btrhimpoen, hendak menonton singa mengadoe dengan orang. Maka datanglah radja itoe, diiring oleh panggawa panggawanja, laloe bertitahlah radja bahocwa Androkles tadapat tiada dilepaskan daripada pandjara, dan dimasoekkan ka dalam pengadoean itoe. Satelah itoe singa hendak dilepaskan.

Tatkala Androkles masoek ka dalam pengadoeiin, maka ja gemeter sakali, dan moekanja poetjet, saperti orang jang hilang pikirannja. Sat€lah itoe ija melihat ka kiri ka kanan, memandang kapada orang-orang beriboe-riboe jang tiada merasa kasehan, dan jang terlaloe soeka menonton akan hal mengadoe singa dengan orang.

Tiada lama lagi radja memberi isjarat: ,pandjara singa boekakan, adoekan dengan Androkles.”

Tahoekah olehmoe, he anak-anak! bagemana adatnja singa jang bermoerka? Maka berdirilah ija dengan doewa kakinja, dan ekornjapon didjengkitkannja sambil digtrak-gerakkannja, dan bidoengnjapon merah saptrti api.

Apabila singa itoe soedah ka'loewar dari pandjara, maka