Ichtisar Kemerdekaan Indonesia

Ditengah-tengah pertjetakan buku ini dibeslah oleh P.T. D. Bandung.

Pembeslahan ini diantaranja mengikut dibeslah buku .Mentjapat Indonesia Merdeka” tjetakan ketiga dan manuskript jang lain-lain, seperti kope-kope »Fikiran Raat”, Suluh Indonesia Muda dan Banteng Priangan '.

Pertjetakan .Economy” pada waktu itu, mendapat tjap P.I.D. suatu pertjetakan......... komunis .

»Fikiran Ra'jat” diteruskan oleh Sudiro (mBah) diterbitkan dan di tjetak di Pertjetakan ,,Sunda” tapi sajang, penerbitan dari tjetakan ,,Sunda” ini belum apa-apa sudah di beslah lagi, sesudah ini kesemuanja penerbitan itu berhenti......

Dalam tahun 1952, bung Karno mulai masuk sebagai anggauta biasa dari Partai Indonesia, kemudian tidak seberapa Iamanja, menduduki sebagai pengurus partai. Dengan masuknja bung Karno ke partai Partindo ini, maka partai tersebut mentjapai kearah kesampurnain dan mendapat sambutan hangat oleh segenap lapisan Rajat jang memangnja pada waktu itu, kehausan pergerakan.

Baik Partindo maupun Pendidikan Nasional Indonesia pada waktu ini, misih membawa aliran non-coGperasion, semalah sual swadesi oleh Partindo diandjur-andjurkan. Ruparupanja pergerakan pada masa itu, seolah-olah kemasukan tjorak pergerakan dari India. Karena djustru dalam tahun ini, di India memperdalam dan memperluas sual swadesi dan noncoGperasion, terutama dalam sual pembikinan garam.

Tjorak dan sepak-terdjang swadesi dan non-cooperasion di India dengan Indonesia, sebenarnja ada berlainan. Tjorak noncoGperasion India hanja sepaham, sedang di Indonesia pada waktu itu, ada dua paham, ialah paham Partindo dibelakang Bung Karno dan teman-temannja dan paham Pendidikan Nasional Indonesia dibelakang Bung Hatta dan teman-temannja.

Dengan adanja dua paham non-codperasion ini, maka sampai menggontjangkan kepada mereka jang menganut dalam aliran non-cooperasion. Baik Bung Karno maupun Bung Hatta dan teman-temannja ramai memperbintjangkan masalah tertersebut. Kedua-duanja mempertadjam mempertahankan pendiriannja masing-masing.

Jang mendjadikan pokok pertengkaran paham ini, ialah

27