Ichtisar Kemerdekaan Indonesia

#jetakan, bung Karno di-interview spesial oleh wartawan Antara .

Dalam interview itu, antara lain Bung Karno berkata:

Sjarat mutlak untuk terpenuhinja tjita-tjita perdjuangan kita sekarang ini terutama sekali jang mengenai sosial-ekonomis ialah sudah tertjapainja pokok-pokok dari perdjuangan kita dilapangan politik (politieke strijd). Dan pokok-pokok ini ialah tertjapainja negara kesatuan Indonesia dengan terpenuhinja, anasir-anasir politik daripada negara kesatuan itu, atas pertanjaan faktor-faktor apakah jang akan menentukan pergetakan kebangsaan Indonesia didalam keadaan sekarang ini .

Berkata Presiden seterusnja mengenai perkembangan didalam pembentukan negara kesatuan Indonesia dewasa ini, bahwa berdasarkan keterangannja diatas itu, Presiden tetap mengandjurkan kepada segenap rajat umumnja, chususnja kepada Pemerintah R.I. S. dan R.I, supaja djangan terlalu memberatkan pandangan kepada soal-soal jang secundair tetapi selenggarakanlah dengan selekas mungkin negara kesatuan itu. Sebab makin lama kita memperpandjang waktu tertjapainja nefara kesatuan itu, makin timbullah kesulitan-kesulitan jang sangat merugikan kepada keselamatan ra jat dan negara.

Kesimpulannja, demikian Presiden, baik dilapangan militer maupun didalam urusan-urusan pegawai, distribusi, ekonomis, keuangan dan lain-lain diwaktu sekarang banjak dihadapi kesulitan sebelum tertjapainja negara kesatuan itu. Kesulitankesulitan jang disebutkannja ini “adalah bagi Presiden lebih besar daripada terhadap 'soal ibukota negara kesatuan Indonesia serta soal-soal lainnja jang didapati didalam lingkungan pembitjaraan R.I S-— R.I. sekarang ini. Maka itu buat apa usaha menjelenggarakan negara kesatuan ini harus diperlambat oleh soal-soal seperti ibukota itu sadja, tanja Presiden.

Tentang formateur dan kabinet negara kesatuan.

Ditanja pendapat dan pendiriannja terhadap sifat kabinet dan sjarat minimum bagi formatur kabinet negara kesatuan Indonesia jang nanti menurut undang-undang dasar akan ditundjuk oleh Presiden itu, Ir. Sukarno menerangkan: Saja tidak akan menundjuk formatur jang tidak tepat didalam keadaan waktu pembentukan pemerintahan negara kesatuan Indonesia

33