Ichtisar Kemerdekaan Indonesia

bitjarakan sual penerangan jang mengenai dengan historismaterialisme dan para pembitjaranja jang mengikut berbitjara dalam rapat itu, Mr. Sunarjo dan Mr. Sujudi. Aliran pada masa ini berpendapat, bahwa untuk melemahkan pemerintah pendjadjahan itu, hanja dapat dilemahkan dan dihapuskan oleh politik non-cooperatie.

Bulan December 1927, P. N. I. tjabang Djakarta jang baru sadja didirikan, mengadakan rapat besar. Dalam rapat ini tidak sadja dikundjungi oleh Rajat Indonesia sadja, akan tetapi djuga mendapat perhatian dari beberapa partai-partai, diantaranja terdapat utusan-utusan dari: P. S.I., Sumatranen-Bond, Pasundan, Perserikatan Minahasa Ambon dan lain-lain. Dalam rapat ini berbitjara Mr. Ali Budiarto, ialah jang mendjadi ketua P.N.I. tjabang Djakarta pada waktu itu. Selandjutnja mengikut berbitjara bung Karno utusan dari Bandung.

Bung Karno menerangkan dengan pandjang lebar jang mengenai dengan tudjuan Partai Nasional Indonesia, ialah berdjuang mentjapai kearah Kemerdekatin Indonesia. Selandjutnja didjelaskan, bahwa sangat penting untuk mentjapai tjita-tjita ini, karena tidak selamalamanja orang harus ada dibawah pemerintahan Belanda dan bahwa tertjapainja kemerdekaan itu, adalah bergantung kepada diri sendiri!

Bulan Mei 1928, P.N.I. mengadakan kongres jang pertama di Surabaja. Dalam pertemuan-pertemuan ini, berulangulang oleh bung Karno didjelaskan tentang dasar-dasar partai dengan sedjelas-djelasnja. Semalah didjelaskan pula bahwa diantara tudjuan P.N.I. jang terpenting ialah: Pertama-tama mendapat kebebasan politik dengan menghapuskan pendjadjahan Belanda. Sesudah itu baru dapat dimulai dengan pembangunan suatu negaranasional. Tjita-tjita politik jang. sangat dirindukan ini hanja akan dapat tertjapai dengan mentjurahkan seluruh tenaga sendiri, karena dipandang tidak mun ekin, bahwa negeri Belanda akan melepaskan Indonesia dengan kemauannja sendiri!

19